SMAN 2 Purwokerto menjadi lokasi penyelenggaraan edukasi menstruasi bagi remaja pada Selasa, 2 Desember 2025, yang menghadirkan Wakil Rektor 2 Universitas Harapan Bangsa sekaligus dosen keperawatan Asst. Prof. Martyarini Budi S., S.Kep., M.Kep., Ners., Ph.D, dosen kebidanan Arlyana Hikmanti, S.ST., M.Keb, serta dukungan mahasiswa UHB. Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Sekolah SMAN 2 Purwokerto, Cici Riyani, S.Pd., M.Pd., sebagai upaya meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi dan membantu siswa mengenali perubahan tubuh secara tepat. Sesi berlangsung interaktif melalui pemaparan materi, diskusi, dan simulasi edukatif.
Kegiatan edukasi ini disusun sebagai respons atas kebutuhan pemahaman kesehatan reproduksi di kalangan remaja, khususnya mengenai menstruasi yang kerap diselimuti stigma maupun informasi yang keliru. Para siswa mengikuti pemaparan mengenai proses biologis, manajemen kebersihan menstruasi, serta pentingnya mengenali tanda awal gangguan kesehatan. Para pemateri menekankan bahwa pemahaman yang tepat dapat membantu remaja membangun kepercayaan diri serta mengambil keputusan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Wakil Rektor 2 UHB, Asst. Prof. Martyarini Budi S., menjelaskan bahwa edukasi semacam ini penting diberikan sejak remaja agar mereka mampu memahami tubuhnya sendiri secara ilmiah dan bebas dari mitos yang menyesatkan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang melibatkan mahasiswa UHB sebagai fasilitator pendamping, menciptakan suasana belajar yang lebih dekat dan relevan dengan dinamika remaja.
Rektor Universitas Harapan Bangsa, Assoc. Prof. Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., menegaskan bahwa kegiatan edukasi kesehatan di sekolah merupakan bagian dari komitmen akademik UHB untuk mendorong kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja tidak hanya membentuk generasi yang lebih sehat, tetapi juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan terutama pada aspek kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan gender. Menurutnya, keterlibatan kampus dalam kegiatan ini menjadi wujud kontribusi nyata terhadap penguatan literasi kesehatan di tingkat sekolah.
Kepala Pemasaran dan Humas UHB, Riska Nadiya Salsabela, S.E., M.Sc., menyampaikan bahwa kolaborasi UHB dengan sekolah-sekolah di Banyumas merupakan langkah strategis untuk memperluas dampak edukasi yang berbasis ilmiah dan relevan bagi kebutuhan generasi muda. Ia menyebut bahwa edukasi menstruasi merupakan salah satu bentuk pengabdian yang berdampak langsung pada peningkatan literasi kesehatan remaja serta membangun kesadaran diri yang lebih kuat. Riska menambahkan bahwa peran mahasiswa UHB dalam kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran lapangan sekaligus bagian dari kontribusi universitas terhadap pembangunan masyarakat.
Kepala Sekolah SMAN 2 Purwokerto, Cici Riyani, menyatakan apresiasi atas keterlibatan UHB dan menilai kegiatan ini membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih terstruktur terkait perubahan fisiologis yang dialami remaja. Ia menekankan bahwa literasi kesehatan reproduksi merupakan aspek penting dalam membentuk lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh kembang siswa secara holistik.

Selama kegiatan, para siswa mendapatkan materi visual, praktik sederhana terkait manajemen kebersihan menstruasi, serta ruang diskusi terbuka untuk membahas berbagai pertanyaan yang selama ini belum terjawab. Pendekatan ini membuat suasana belajar lebih inklusif dan meminimalkan rasa tabu dalam membahas isu kesehatan reproduksi.
Edukasi menstruasi di SMAN 2 Purwokerto ini menjadi langkah awal bagi kolaborasi berkelanjutan antara UHB dan sekolah dalam menguatkan literasi kesehatan remaja. Kegiatan tersebut sekaligus memperkuat komitmen UHB terhadap nilai-nilai pembangunan berkelanjutan dan kontribusi langsung bagi masyarakat Banyumas. UHB berencana melanjutkan program serupa di berbagai sekolah untuk memperluas dampak edukasi dan memastikan generasi muda memiliki pengetahuan kesehatan yang memadai.
