Purwokerto, 19 November 2025 — Lebih dari seribu warga memadati GOR Satria Kusuma pada gelaran “Semarak Desa Kembangan 2025”, program puncak unggulan komunitas (PPUK) yang diinisiasi mahasiswa Profesi Ners Universitas Harapan Bangsa. Kegiatan ini melibatkan 36 mahasiswa Co-Ners UHB bersama perangkat desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat setempat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan biopsikososial berbasis keluarga melalui berbagai edukasi serta aksi kesehatan yang aplikatif.

Acara yang menyatukan unsur akademik dan komunitas ini dikembangkan sebagai bentuk implementasi ilmu keperawatan di lapangan, sekaligus dorongan bagi masyarakat untuk membangun perilaku hidup sehat secara mandiri. Kehadiran berbagai unsur masyarakat mulai dari PAUD, ibu PKK, lansia, hingga kader kesehatan, mencerminkan tingginya antusiasme terhadap penguatan literasi kesehatan di tingkat desa.

Kepala Puskesmas Bukateja, drg. Medi Septerio, serta Kepala Desa Kembangan, Lasmono, menyatakan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurut keduanya, partisipasi mahasiswa Profesi Ners UHB memperkuat jejaring kesehatan desa dan memberikan contoh nyata kolaborasi yang produktif antara institusi pendidikan dan masyarakat. Antusiasme warga terlihat sejak pagi lewat hiburan penyambutan tamu, line dance, hingga presentasi Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang menjadi ruang bersama untuk memetakan masalah dan solusi kesehatan secara partisipatif.

Rangkaian kegiatan semakin meriah dengan penampilan kreasi seni dari PAUD, ibu PKK, dan mahasiswa, disusul pembagian tanaman labu bernilai gizi tinggi serta produk eco-enzyme yang diolah dari sampah organik. Masyarakat juga terlibat aktif dalam berbagai lomba edukatif, mulai dari Cuci Tangan Anak SD dan MI, Senam Lansia, Cerdas Cermat Ibu Hamil (Kader), hingga Lomba Bento Sehat. Sementara itu, bazar baju murah tebus Rp5.000 menjadi daya tarik tersendiri, di mana seluruh hasilnya akan disalurkan dalam kegiatan santunan anak yatim piatu pada 21 November 2025.

Koordinator Stase Komunitas UHB, Dr. Mariah Ulfah, S.SiT., S.Kep., Ns., M.Kes., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penutup praktik lapangan mahasiswa, tetapi momentum penting yang menunjukkan bahwa transformasi kesehatan di tingkat komunitas sangat mungkin terwujud ketika akademisi dan masyarakat saling bergandengan tangan. “Mahasiswa adalah agent of change. Melalui gerakan komunitas sehat, kita mendorong warga untuk mampu meneruskan program kesehatan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Proses pembelajaran mahasiswa turut mendapat dukungan penuh dari para dosen pembimbing, di antaranya Wasis Eko Kurniawan, S.Kep., Ns., MPH dan Madyo Maryoto, S.Kep., Ns., MNS, yang memastikan setiap tahapan praktik berjalan sesuai standar kompetensi. Penarikan praktik komunitas ditutup secara resmi oleh Dr. Atun Raudotul M., S.Kep., M.Kep., Ners, Sp.Kep.Mat, selaku Ketua Program Studi Keperawatan Program Sarjana. Ia menekankan bahwa pengalaman lapangan seperti ini tidak hanya menguji kemampuan profesional mahasiswa, tetapi juga membentuk empati, etika, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai calon tenaga kesehatan.

Rektor Universitas Harapan Bangsa, Assoc. Prof. Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., menyampaikan, program berbasis komunitas seperti ini memiliki kontribusi strategis bagi pembangunan kesehatan dan ketahanan sosial masyarakat desa. “Kegiatan Semarak Desa Kembangan menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat menerjemahkan ilmu menjadi aksi yang berdampak. Pendekatan ini selaras dengan upaya memperkuat pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan komunitas,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan berbasis kolaborasi seperti ini sejalan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait kesehatan yang baik (SDG 3), pendidikan berkualitas (SDG 4), serta penguatan kemitraan lokal (SDG 17).

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba, pembagian doorprize, sesi foto bersama, dan hiburan sayonara yang menciptakan suasana hangat antara mahasiswa dan warga. “Semarak Desa Kembangan 2025” menjadi bukti bahwa kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu menghadirkan perubahan positif yang berkesinambungan, sekaligus memberi pengalaman belajar bermakna bagi calon tenaga kesehatan profesional.

LPH

By LPH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *