Program Studi D3 Keperawatan Universitas Harapan Bangsa menggelar Objective Structured Clinical Examination PKK 3 pada 4–5 Desember 2025 di Laboratorium Kesehatan Kampus 1 UHB. Sebanyak 51 mahasiswa mengikuti ujian ini sebagai tahapan penting sebelum praktik klinik di empat rumah sakit. Ujian dilakukan untuk memastikan kompetensi dasar mahasiswa dalam pelayanan keperawatan medikal bedah, kegawatdaruratan, dan keperawatan jiwa.

Pelaksanaan OSCE PKK 3 menjadi langkah krusial dalam menilai kesiapan mahasiswa menghadapi dunia praktik klinik yang menuntut ketelitian, kecepatan, dan kemampuan analitis. Ujian berlangsung dua hari dengan rangkaian stase yang mensimulasikan situasi nyata di fasilitas pelayanan kesehatan. Mahasiswa diuji melalui skenario klinis terstruktur yang menilai aspek keterampilan teknis, komunikasi, hingga penalaran klinis.

Pada OSCE ini, materi yang diujikan mencakup Keperawatan Medikal Bedah, Kegawatdaruratan, dan Keperawatan Jiwa. Evaluasi dilakukan oleh penguji dari internal dan praktisi lapangan untuk menjaga objektivitas dan kesesuaian standar kompetensi. Ujian semacam ini menjadi fondasi penting sebelum mahasiswa diterjunkan ke lahan praktik PKK 3 yang tersebar di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, RSUD Ajibarang, RSI Banjarnegara, dan RSJ Magelang.

Rektor Universitas Harapan Bangsa, Assoc. Prof. Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., menekankan bahwa pelaksanaan OSCE bukan hanya soal kurikulum, tetapi bagian dari komitmen institusi terhadap mutu pendidikan kesehatan yang berdampak pada masyarakat. “Pengujian berbasis kompetensi seperti OSCE memastikan mahasiswa kami memiliki kesiapan klinis yang dapat diandalkan. Ini sejalan dengan agenda pembangunan kesehatan dan peningkatan kualitas layanan yang berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Keterkaitan pendidikan kesehatan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tercermin pada upaya memperkuat sistem layanan kesehatan, memastikan tenaga kesehatan yang terlatih, serta menghadirkan akses layanan yang berkualitas. Melalui proses evaluasi yang ketat, UHB menegaskan perannya dalam mendukung SDG 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan melalui penyediaan tenaga kesehatan kompeten di berbagai daerah.

Ujian ini juga mempersiapkan mahasiswa menghadapi dinamika lapangan praktik yang semakin kompleks. Penempatan pada empat rumah sakit berbeda memberi kesempatan mahasiswa untuk memahami variasi kasus, kultur organisasi, serta kebutuhan masyarakat yang beragam. Dengan demikian, lulusan diharapkan tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga adaptif terhadap perubahan dan tuntutan profesi.

OSCE PKK 3 menandai tahap akhir sebelum mahasiswa memasuki periode praktik intensif di rumah sakit. Melalui evaluasi menyeluruh dan pendampingan berkelanjutan, Program Studi D3 Keperawatan UHB berkomitmen menghasilkan tenaga kesehatan yang siap kerja dan berkontribusi pada kualitas layanan kesehatan di tingkat regional maupun nasional.

LPH

By LPH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *